TEKNOLOGI PUPUK DAN PEMUPUKAN


1. Pupuk dan Pemupukan

Pupuk adalah bahan pengubah sifat biologi tanah supaya menjadi lebih baik. Pupuk selain berfungsi menggemburkan tanah juga untuk membantu pertumbuhan tanaman.
( Anne Ahira,2004 ).
Pupuk adalah bahan bahan yang memberikan zat makanan kepada tanaman. Zat makanan ( hara ) tersebut berupa unsur kimia yang digunakan oleh tanaman untuk pertumbuhan dan mempertahankan pertumbuhannya ( Sudarmoto, AS, 1997 )
Pupuk merupakan sumber hara utama yang sangat menentukan tingkat pertumbuhan dan produksi tanaman. (Karama, 2007)
Pupuk adalah substansi yang ditambahkan pada tanah untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman dan lahan). (Lakitan, 2007)
Pupuk sebagai sumber hara dapat diklasifikasikan menjadi :
a. Berdasarkan sumber asal-usul pupuk :
a.    Pupuk Organik (manure) : semua pupuk yang dibuat dengan menggunakan bahan dari sisa-sia metabolisme, organ hewan maupun tumbuhan. Contoh pupuk ini adalah : kompos daun, belotong tebu, kotoran hewan (kotoran padat maupun cair), dsb.

b.    Pupuk Kimia (fertilizer) : segala pupuk yang dibuat dari bahan-bahan mineral melalui proses pengolahan/sintesa yang dilakukan manusia.
 Jika kandungan pupuk organik relatif lebih sulit ditentukan dan bergantung dari sumber bahannya, maka kandungan pupuk kimia relatif lebih mudah diketahui dengan menghitung jumlah bahan-bahan penyusunnya.
 


B.    Berdasarkan bentuk fisik pupuk :
a.    Pupuk berbentuk padat : semua pupuk yang berbentuk butiran, kristal, remah, atau onggokan seperti batuan yang biasanya diberikan ke tanah atau media tanam, misalnya urea, NPK, MgO, MKP, DKP, Borate, dsb
b.    Pupuk berbentuk cair : semua pupuk yang berbentuk cair atau konsentrat yang biasanya diberikan dalam bentuk semprotan ke daun (foliar application)
C.   Berdasarkan komposisi penyusun pupuk :
a.    Pupuk tunggal : semua pupuk yang mengandung satu unsur hara utama saja (dalam bentuk persenyawaan), misalnya pupuk urea, pupuk TSP (Triple Super Phosphate), pupuk KCl (Kalium Chloride), pupuk MgO (Magnesium Oxide), pupuk Bo, dsb.
b.    Pupuk campur :  adalah campuran pupuk tunggal yang dicampur secara manual, misalnya urea discampur dengan TSP dan KCl. Pupuk campuran mempunyai tingkat keseragaman yang beragam karena dicampur secara manual, di sisi lain, tidak semua pupuk dapat dicampur satu sama lain. Beberapa pupuk campuran juga hanya dapat dilakukan untuk sekali aplikasi dan tidak dapat disimpan.
c.    Pupuk majemuk : semua pupuk yang mengandung minimum dua unsur utama yang saling diperlukan, misalnya pupuk NPK, NPK+CaMg, pupuk MPK, pupuk DKP, pupuk DAP, dsb.
d.    Pupuk majemuk khusus : adalah pupuk majemuk yang dibuat secara khusus, misalnya dalam bentuk tablet atau pellet. Pupuk jenis ini dibuat customized sesuai keinginan pemesan untuk memupuk tanaman tertentu, dengan harga satuan biasanya lebih mahal, dan efektifitas pemupukan masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
D.   Berdasarkan kandungan hara/nutrisi :
a.    Pupuk makro : semua pupuk yang mengandung unsur hara utama (primer maupun sekunder), yang sangat dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah banyak, misalnya pupuk yang mengandung hara N (nitrogen), P (phosphate), K (kalium), Ca (calcium), dan Mg (Magnesium)
b.    Pupuk mikro : semua pupuk yang mengandung hara mikro, yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit namun sangat memegang peranan dalam tumbuh kembang tanaman, misalnya pupuk yang mengandung hara Mn (mangan), S (sulfat), Fe (besi), Bo (boron), Si (silikat), Zn (seng), Ni (nikel), Co (kobalt), Cu (tembaga), Mo (molybdenum), Na (natrium), Al (alumunium), dan Cl (klor).
Pemupukan adalah tindakan memberikan tambahan unsur-unsur hara pada komplek tanah, baik langsung maupun tidak langsung dapat menyumbangkan bahan makanan pada tanaman. ( Anonymousb,2012).
 Pemupukan adalah hal yang diperlukan melengkapi unsur alami mineral dalam tanah untuk mempertahankan pertumbuhan tanaman secara optimum ( Collins,2009).
Cara pemupukan ada dua yaitu pada aplikasi pupuk kimia dan pupuk organik.
A.    Cara Aplikasi Pupuk Kimia
1.        Larikan
Caranya, buat parit kecil disamping barisan tanaman sedalam 6-10 cm. Tempatkan upuk didalam barisan tersebut, kemudian tutup kembali. Pada jenis pepohonan, larikan dapat dibuat melingkar disekeliling pohon dengan jari-jari 0,5-1 kali jari-jari tajuk. Pupuk yang tidak mudah menguap dapat langsung ditempatkan di atas tanah
2     Pemberian Secara Merata Diatas Permukaan Tanah
Cara ini biasanya dilakukan sebelum penanaman. Setelah penebaran pupuk lanjutkan dengan pengolahan tanah, seperti pada aplikasi kapur dan pupuk organik. Tidak disarankan untuk menebar pupuk urea karena sangat mudah menguap.
3     Pop Up
Caranya, pupuk dimasukkan ke lubang tanaman benih atau bibit. Pupuk yang digunakan harus memiliki indeks garam yang rendah agar tidak merusak benih atau biji. Lazimnya, menggunakan pupuk SP 36, pupuk organik atau pupuk slou release.
4     Penugalan
Caranya, tempatkan pupuk ke dalam lubang disamping tanaman, sedalam 10-15 cm. Lubang tersebut dibuat dengan alat tugal. Kemudian setelah pupuk dimasukkan, tutup kembali lubang dengan tanah untuk menghindari penguapan.
5     Fertifasi
 Pupuk dilarutkan dalam air dan disiramkan pada tanaman melalui air irigasi. Lazimnya, cara ini dilakukan tanaman yang pengairannya menggunakan sistem sprinkle
b. Cara Aplikasi Pupuk Organik
1.        Penebaran pupuk organik sebaiknya diikuti dengan pengolahan tanah seperti pembajakan atau penggemburan tanah agar pupuk organik dapat mencapai lapisan tanah yang lebih dalam.
2.        Pemberiaan pupuk organik dengan dosis kecil tetapi sering lebih baik daripada dosis banyak yang diberikan sekaligus
3.        Pada media tanam pot, perbandingan antara kompos dan tanah yang ideal adalah 1:1. Sementara itu, perbandingan pupuk kandang dan tanah yang ideal adalah 1:3
4.        Jika harus menggunakan pupuk organik yang belum terurai sempurna harus diberi jeda waktu antara pemberian pupuk organik dan penanaman bibit yaitu minimal satu minggu. (Novitan, 2002).
 Bentuk-bentuk pupuk yaitu :
A.      Pupuk Cair
Untuk memudahkan unsur hara dapat diserap tanah dan tanaman bahan organik dapat dibuat menjadi pupuk cair terlebih dahulu. Pupuk cair menyediakan nitrogen dan unsur mineral lainnya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman
B.       Pupuk Padat
Untuk membantu pertumbuhan tanaman dapat dilakukan dengan pupuk yang padat. Pupuk padat lebih lama untuk diserap tanaman. Karena harus diubah dan mencampur dahulu didalam tanah agar dapat dimanfaatkan dengan baik ( Hardjowigeno,2004 )

B.       Pupuk Organik dan Pupuk Organik Cair (POCA)
Pupuk organik ialah pupuk yang berupa senyawa organik. Kebanyakan pupuk alam tergolong pupuk organik ( pupuk kandang, kompos, guano ). Pupuk alam yang tidak termasuk pupuk organik misalnya rock phosphat, umumnya berasal dari batuan sejenis apatit (Ca3(PO4)2). Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari pelapukan sisa-sisa makhluk hidup seperti tanaman, hewan dan manusia, serta kotoran hewan. Pupuk Organik umumnya lebih unggul dibandingkan pupuk anorganik (Marsono, 2000).
Pupuk organik adalah pupuk kandang, pupuk hijau dan kompos. Pupuk kandang merupakan pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang dapat digunakan apabila telah dikeringkan dan proses pelapukannya (dekomposisi) telah sempurna. Pupuk hijau berasal dari tanaman berpolong dan kacang-kacangan. Sedangkan kompos merupakan jenis pupuk yang berasal dari sisa-sisa bahan tanaman yang telah mengalami penguraian (dekomposisi) (Saktiyono, 2008).
Pupuk Organik Cair (POCA) adalah larutan hasil dari pembusukan bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari 1 unsur. Bagi peenggemar tanaman, dengan bertanam mereka akan mendapatkan kepuasan batin dan ketentraman. Aktifitas ini bisa menghasilkan uang bila ditekuni lebih mendalam. Untuk menghasilkan tanaman yang baik dan subur tentu diperlukan asupan gizi yang cukup. Hal ini dapat diperoleh dengan pembuatan POCA.
Kelebihan POCA adalah dapat secara cepat mengatasi defisiensi hara, tidak bermasalah dalam pencucian hara dan mampu menyediakan hara secara cepat. POCA ini tidak merusak tanah walaupun digunakan sesering mungkin. Larutan ini juga memiliki bahan pengikat sehingga dapat langsung diberikan ke permukaan tanah dan digunakan oleh tanaman.POCA selain berfungsi sebagai pupuk dapat sebagai aktivator untuk membuat kompos.
Manfaat POCA diantaranya adalah :
·         Untuk menyuburkan tanaman
·         Untuk menjaga stabilitas unsur hara dalam tanah
·         Untuk mengurangi dampak sampah organik di lingkungan sekitar

Keunggulan POCA adalah :
·         Mudah, murah
·         Tidak ada efek samping
·         Modal yang dibutuhkan relatif lebih kecil.
·         Peralatan dan mesin yang dibutuhkan relatif lebih sederhana dan murah.
·         Proses pembuatan lebih mudah.
·         Skala produksi bisa kecil atau sampai besar.
·         Margin keuntungan besar
Kekurangan POCA adalah :
·         Perlu ketekunan dan kesabaran tinggi
·         Hasilnya kurang banyak
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih pupuk organik cair yang baik sebelum kita mencobanya adalah :
1.      Pupuk organik cair yang baik pasti akan mengandung agensia hayati (mikroorganisme) yang menguntung tanaman terutama agensia hayati pengikat Nitrogen dan pengurai Phospat dan kalium
2.      Pupuk organik cair yang baik pasti akan mengandung Unsur hara makro terutama NPK, karena ketiga unsur tersebut merupakan unsur hara yang wajib ada dan dibutuhkan tanaman cukup banyak.
3.      Selain mengandung unsur hara makro pupuk organik yang bagus pasti akan mengandung unsur hara mikro, karena unsur hara mikro sangat diperlukan tanaman walaupun walaupun jumlahnya sedikit
4.      Pupuk organik cair yang baik biasanya juga mengandung hormon atau ZPT.
5.      Pupuk organik cair yang bagus pasti akan mencantumkan kandungan C organiknya
6.      Pupuk organik cair yang baik akan mencantumkan tingkat keasamannya (pH nya).
7.      Pupuk organik cair yang baik akan mencantumkan ijin resmi dari kementrian pertanian, biasanya akan tercantum dalam kemasannya (merupakan nomor ijin dari surat yang dikeluarkan kementrian pertanian )
8.      Pupuk organik cair yang baik bagi petani akan memiliki harga jual yang realistis (tidak terlalu mahal). 


Penulis : Himilta unsri ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel TEKNOLOGI PUPUK DAN PEMUPUKAN ini dipublish oleh Himilta unsri pada hari Minggu, 22 Maret 2015. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan TEKNOLOGI PUPUK DAN PEMUPUKAN
 

0 komentar:

Posting Komentar